Assalamualaikum
Alhamdulillah, segala puji hanya milik ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullullah Muhammad Shallallahu alaihi wassallam.
Ikhwan fillah adapun tulisan ini "Rayakan Valintine Boleh atau Tidak" terbit karena menimbang betapa pentingnya hal ini dibahas, karena ini masuk pada rana aqidah, yang dikhawatirkan perayaan valintine yang dianggap adat biasa tidak merusak aqidah, padahal hari valintine yang bertopeng hari kasih sayang ini yang tepatnya jatuh pada tanggal 14 febuari ini adalah perayaan kaum kuffar.
"Agama
Islam telah melarang kita meniru-niru orang kafir (baca: tasyabbuh).
Larangan ini terdapat dalam berbagai ayat, juga dapat ditemukan dalam
beberapa sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan hal ini juga
merupakan kesepakatan para ulama (baca: ijma’).
Inilah
yang disebutkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam kitab beliau
Iqtidho’ Ash Shiroth Al Mustaqim (Ta’liq: Dr. Nashir bin ‘Abdil Karim Al
‘Aql, terbitan Wizarotusy Syu’un Al Islamiyah). Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam memerintahkan agar kita menyelisihi orang Yahudi dan
Nashrani. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya
orang Yahudi dan Nashrani tidak mau merubah uban, maka selisihlah
mereka.” (HR. Bukhari no. 3462 dan Muslim no. 2103) Hadits ini
menunjukkan kepada kita agar menyelisihi orang Yahudi dan Nashrani
secara umum dan di antara bentuk menyelisihi mereka adalah dalam masalah
uban. (Iqtidho’, 1/185)
Dalam
hadits lain, Rasulullah menjelaskan secara umum supaya kita tidak
meniru-niru orang kafir. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari
mereka.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud). Syaikhul Islam dalam Iqtidho’ (hal.
1/269) mengatakan bahwa sanad hadits ini jayid/bagus. Syaikh Al Albani
mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaimana dalam Irwa’ul Gholil no.
1269:
Telah jelas di muka bahwa hari Valentine adalah perayaan paganisme, lalu diadopsi menjadi ritual agama Nashrani. Merayakannya berarti telah meniru-niru mereka."
Telah jelas di muka bahwa hari Valentine adalah perayaan paganisme, lalu diadopsi menjadi ritual agama Nashrani. Merayakannya berarti telah meniru-niru mereka."
(http://rohayadi.wordpress.com/2009/02/17/perayaan-valentine-virus-budaya-kaum-kuffar/)
Naudzubillah min dzalik, dalam tulisan diatas menjelaskan bahwa hari Valintine merupakan perayaan kaum Paganisme (kaum musyrik), kemudian di adopsi orang nasrani. Saya sepakat merayakannya berarti telah meniru-niru mereka (tasyabbuh), meniru-niru mereka berarti bagian dari mereka, sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari
mereka.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud).
Sejarah Hari Valintine
Di kutip dari http://www.asal-usul.com/2009/02/hari-valentine-dalam-tinjauan-sejara.html
" SEJARAH Hari Valentine 1
Menurut
tarikh kalender Athena kuno, periode antara pertengahan Januari dengan
pertengahan Februari adalah bulan Gamelion, yang dipersembahkan kepada
pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera. Di Roma kuno, 15 Februari adalah
hari raya Lupercalia, sebuah perayaan Lupercus, dewa kesuburan, yang
dilambangkan setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing. Sebagai
ritual penyucian, para pendeta Lupercus meyembahkan korban kambing
kepada dewa dan kemudian setelah minum anggur, mereka akan berlari-lari
di jalanan kota Roma sambil membawa potongan kulit domba dan menyentuh
siapa pun yang mereka jumpai dijalan. Sebagian ahli sejarah mengatakan
ini sebagai salah satu sebab cikal bakal hari valentine.
Sejarah Hari Valentine 2
Menurut
Ensiklopedi Katolik, nama Valentinus diduga bisa merujuk pada tiga
martir atau santo (orang suci) yang berbeda yaitu di bawah ini:
pastur di Roma ,uskup Interamna (modern Terni), martir di provinsi Romawi Afrika.
Hubungan
antara ketiga martir ini dengan hari raya kasih sayang (valentine)
tidak jelas. Bahkan Paus Gelasius I, pada tahun 496, menyatakan bahwa
sebenarnya tidak ada yang diketahui mengenai martir-martir ini namun
hari 14 Februari ditetapkan sebagai hari raya peringatan santo
Valentinus. Ada yang mengatakan bahwa Paus Gelasius I sengaja menetapkan
hal ini untuk mengungguli hari raya Lupercalia yang dirayakan pada
tanggal 15 Februari.
Sisa-sisa kerangka yang digali
dari makam Santo Hyppolytus, diidentifikasikan sebagai jenazah St.
Valentinus. Kemudian ditaruh dalam sebuah peti dari emas dan dikirim ke
gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia. Jenazah
ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius XVI pada tahun
1836. Banyak wisatawan sekarang yang berziarah ke gereja ini pada hari
Valentine (14 Februari), di mana peti dari emas diarak dalam sebuah
prosesi dan dibawa ke sebuah altar tinggi. Pada hari itu dilakukan
sebuah misa yang khusus diadakan dan dipersembahkan kepada para
muda-mudi dan mereka yang sedang menjalin hubungan cinta.
Hari
raya ini dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 sebagai bagian
dari sebuah usaha yang lebih luas untuk menghapus santo-santo yang
asal-muasalnya tidak jelas, meragukan dan hanya berbasis pada legenda
saja. Namun pesta ini masih dirayakan pada paroki-paroki tertentu.
Sejarah Hari Valentine 3
Catatan
pertama dihubungkannya hari raya Santo Valentinus dengan cinta romantis
adalah pada abad ke-14 di Inggris dan Perancis, di mana dipercayai
bahwa 14 Februari adalah hari ketika burung mencari pasangan untuk
kawin. Kepercayaan ini ditulis pada karya sastrawan Inggris Pertengahan
bernama Geoffrey Chaucer. Ia menulis di cerita Parlement of Foules
(Percakapan Burung-Burung) bahwa:
For this was sent on Seynt Valentyne's day (Bahwa inilah dikirim pada hari Santo Valentinus) When every foul come there to choose his mate (Saat semua burung datang ke sana untuk memilih pasangannya.
Pada
jaman itu bagi para pencinta sudah lazim untuk bertukaran catatan pada
hari valentin dan memanggil pasangan Valentine mereka. Sebuah kartu
Valentine yang berasal dari abad ke-14 konon merupakan bagian dari
koleksi naskah British Library di London. Kemungkinan besar banyak
legenda-legenda mengenai santo Valentinus diciptakan pada jaman ini.
Beberapa di antaranya bercerita bahwa:
Sore hari sebelum santo Valentinus akan mati sebagai martir (mati
syahid), ia telah menulis sebuah pernyataan cinta kecil yang
diberikannya kepada sipir penjaranya yang tertulis "Dari Valentinusmu".
Ketika serdadu Romawi dilarang menikah oleh Kaisar Claudius II, santo
Valentinus secara rahasia membantu menikahkan mereka diam-diam.
Pada kebanyakan versi legenda-legenda ini, 14 Februari dihubungkan dengan keguguran sebagai martir.
Sejarah Hari Valentine 4
Kisah
St. Valentine Valentine adalah seorang pendeta yang hidup di Roma pada
abad ke-III. Ia hidup di kerajaan yang saat itu dipimpin oleh Kaisar
Claudius yang terkenal kejam. Ia sangat membenci kaisar tersebut.
Claudius berambisi memiliki pasukan militer yang besar, ia ingin semua
pria di kerajaannya bergabung di dalamya.
Namun
sayangnya keinginan ini tidak didukung. Para pria enggan terlibat dalam
peperangan. Karena mereka tak ingin meninggalkan keluarga dan kekasih
hatinya. Hal ini membuat Claudius marah, dia segera memerintahkan
pejabatnya untuk melakukan sebuah ide gila.
Claudius
berfikir bahwa jika pria tidak menikah, mereka akan senang hati
bergabung dengan militer. Lalu Claudius melarang adanya pernikahan.
Pasangan muda saat itu menganggap keputusan ini sangat tidak masuk akal.
Karenanya St. Valentine menolak untuk melaksanakannya.
St.
Valentine tetap melaksanakan tugasnya sebagai pendeta, yaitu menikahkan
para pasangan yang tengah jatuh cinta meskipun secara rahasia. Aksi ini
akhirnya diketahui oleh kaisar yang segera memberinya peringatan, namun
ia tidak menggubris dan tetap memberkati pernikahan dalam sebuah kapel
kecil yang hanya diterangi cahaya lilin.
Sampai pada
suatu malam, ia tertangkap basah memberkati salah satu pasangan.
Pasangan tersebut berhasil melarikan diri, namun malang St. Valentine
tertangkap. Ia dijebloskan ke dalam penjara dan divonis hukuman mati
dengan dipenggal kepalanya. Bukannya dihina oleh orang-orang, St.
Valentine malah dikunjungi banyak orang yang mendukung aksinya itu.
Mereka melemparkan bunga dan pesan berisi dukungan di jendela penjara
dimana dia ditahan.
Salah satu dari orang-orang yang
percaya pada cinta kasih itu adalah putri penjaga penjara sendiri. Sang
ayah mengijinkan putrinya untuk mengunjungi St. Valentine. Tak jarang
mereka berbicara lama sekali. Gadis itu menumbuhkan kembali semangat
sang pendeta. Ia setuju bahwa St. Valentine telah melakukan hal yang
benar.
Pada hari saat ia
dipenggal alias dipancung kepalanya, yakni tanggal 14 Februari gak tahu
tahun berapa, St. Valentine menyempatkan diri menuliskan sebuah pesan
untuk gadis putri sipir penjara tadi, ia menuliskan Dengan Cinta dari
Valentinemu."
Berdasarkan Sejarah Hari Valintine dari berbagai versi, hal ini menunjukkan jelas ini merupakan perayaan kaum kuffar dari kaum paganis maupun nasrani, oleh sebab itu saudara-saudaraku janganlah sampai kita merayakannya hanya karena ingin mengekspresikan kasih sayang kita kepada orang lain. saya tekankan sekali lagi merayakannya berarti meniru-niru mereka, meniru niru mereka termasuk bagian dari mereka, ingatlah hadits Rasululullah yang saya tulis diatas tadi
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari
mereka.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud).
Fatwa Haram Hari Valintine dari MUI Kalimantan
MUI Kalimantan mengeluarkan fatwa haram untuk yang hadir, mengadakan dan mengikuti Valentine Day. seperti yang terlansir dalam www.tribunnews.com
"TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Saat ini, momen perayaan
hari kasih sayang yang biasa disebut valentine day yang dirayakan
setiap tanggal 14 Februari ini kerap dijadikan kawula muda untuk
berbuat sesuatu yang cenderung kearah maksiat dan perbuatan dosa.
Oleh karena itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) seluruh Kalimantan
menerbitkan fatwa haram terhadap perayaan Hari Kasih Sayang atau
Valentine Day. Keputusan dihasilkan melalui Rapat Koordinasi MUI
Regional V seluruh Kalimantan terdiri Kalimantan Tengah, Kalimantan
Timur, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Barat itu digelar di Pontianak
pada pertengahan Desember 2011 lalu.
Ada pun pemberlakuan fatwa haram itu ditujukan kepada seluruh umat
Islam di Kalimantan, khususnya kalangan remaja dan pemuda yang kerap
ikut merayakan tradisi umat agama lain. Demikian diungkapkan Ketua MUI
Kaltim KH Hamri Has belum lama ini.
"Berdasarkan hasil rapat koordinasi MUI se-Kalimantan di Pontianak
pada pertengahan Desember lalu memutuskan menerbitkan fatwa haram
terhadap Valentine Day yang dirayakan setiap 14 Februari. Semua yang
hadir, mengadakan dan mengikuti Valentine Day hukumnya haram. Dengan
fatwa ini MUI mengingatkan menjelang bulan Februari 2012 agar tak
merayakan, mengikuti tradisi Hari Kasih Sayang tersebut," kata Hamri.
Menurutnya, pembahasan Valentine Day menjadi agenda khusus dalam
pertemuan tersebut. Pasalnya, makna perayaan hari kasih sayang
dijelaskan tak hanya dilakukan pada 14 Februari saja. Melainkan dapat
dilakukan setiap saat guna menjalin silaturahmi. Sedangkan makna yang
dalam perayaan Valentin Day yang ada saat ini dikalangan remaja itu
mulai menunjukkan kecendrungan mengarah pada kegiatan maksiat dan
perbuatan dosa." (sumber :http://www.tribunnews.com/2012/01/23/fatwa-haram-buat-hari-valentine)
Mudah-mudahan kita adalah orang yang selalu berada dijalan kebenaran dan tak terpengaruh dengan rekayasa-rekayasa kaum kafirin.ALLAH ta’ala berfirman :
“Dan
orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan pernah merasa puas/ridha
kepada kalian sampai kalian mau mengikuti millah (ajaran agama) mereka.” (QS. al-Baqarah [2]: 120).
Ila liqo
Wassallam mualaikum warohmatullahi wabarokatuh
Akhiri dengan Alhamdulillah
tetap semangat dalam berdawah
ReplyDeleteMasya Allah.
ReplyDeleteMuflih Safitra.
Antum yang i'tikaf bareng di Namirah ya?
email ana: secangkir_sunnah@yahoo.co.id
Facebook: Muflih Safitra