Tuesday 17 January 2012

Nimba Ilmu di STIS part 1

Assalamualaikum warohmatullah wabarokatuh, khaifa khobar ya akhi???.
setelah beberapa absen menulis di blog ini, hari ini lebih tepatnya hari rabu saya kembali menulis blog ini. kali ini saya akan berbagi pengalaman pertama kali kuliah STIS Hidayatullah kelas non reguler.
yup kuliah perdana kami (saya dan teman-teman ) itu mulai hari sabtu tanggal 14 januari 2012, sebenarnya sih mulai tanggal 7 januari 2012, tetapi hari itu hanya pembagian jadwal kuliah dan pengumuman-pengumuman saja dan ku tak turun hari itu ( ga pa pa ya, kata ganti orang yang pertama berubah-ubah kadang aku kadang saya, suka-suka ja ya).


Sabtu, 14 Januari 2012
berawal dari samarinda (lebih tepatnnya sambutan) kupacu motor kesayangan ku yang kuberi nama "Adiyatun" menuju balikpapan (Gunung Tembak), singkat cerita setelah melewati macetnya tepian, panjangnya jembatan Mahakam, lempangnya jalan daerah SMA Plus Melati, GOR, Kantor Polisi, berlika-likunya bukit soeharto tibalah ku disimpang tiga KM 38 tanpa basa-basi kutancap gas pedal motorku menuju gunung tembak.
"subhanallah, banjir " bisikku dalam hati (emank ku pernah ya bilang gitu dalam hati) "mau balik lewat balikpapan kota, jauh banget ga bakalan sempat nyampe kampus tepat waktu" batinku dalam hati. Akhirnya ku mengambil keputusan menorobos banjir itu, alhamdulillah ku berhasil. Kupacu lagi "adiyatun" menyusuri jalan KM 38, kira-kira 2 KM (nih kira-kira lo ya, ga tau benar atau salah) kemudian kujumpai lagi banjir yang lebih parah, "subhanallah " bisikku dalam hati ku benar-benar di uji nih.  "mau balik lewat balikpapan kota, jauh banget ga bakalan sempat nyampe kampus tepat waktu, malah harus melewati banjir yang tadi dah kulewati lagi" bisikku dalam hati. Kasihan ku sama "adiyatun",dia tuh dah sakit, sering berasap kalau dinyalakan saat mesinnya dingin. Aku harus buat keputusan yang kedua," mas, banjirnya semana ya" tanya ku pada orang yang berada dilokasi banjir. " selutut mas, kalau mau, pake gerobak aja mas, cukup 20.000 aja dari pada motor mas rusak, sayang duit, apa motor mas" jawab orang yang kutanyai itu. Akhirnya kuambil keputusan, satu kata yaitu, yaitu, yaitu, "TEROBOS"  teriak ku dalam hati, maaf ya adiyatun insyaALLAH kamu ga apa apa. Akhirnya dengan bismillah adiyatun menorobos genangan air setinggi lutut. Di tengah perjalanan "adiyatun" hampir tak mampu menahan air yang masuk hidungnya (knalpot), ku semangati adiyatun dengan membaca takbir "Allahu Akbar". Alhamdulillah genangan air dapat  kami ( aku dan adiyatun) lewati tanpa membuat adiyatun pingsan (mogok). Sebelum melangkah lebih jauh aku dan adiyatun rehat sejenak kira-kira 5 menit, sambil menarik pedal gas di kanan tangan adiyatun, setelah rehat kembali kami susuri jalan menuju gunung tembak, beberapa meter kemudian kami di kejutkan genangan air ketiga yang lebih tinggi dari yang pertama dan kedua. "subhanallah" bisikku dalam hati (emang ku pernah ngucap gitu ya, he he he). yup, lagi-lagi adiyatun harus banyak berjuang hari ini, tanpa pikir 100x, kami terobos genangan air itu walaupun adiyatun hampir pingsan tapi kami tetap berjuang hingga sampai tujuan, singkat cerita akhirnya kami sampai di Ponpes Hidayatullah Gunung Tembak.

"kak ada dirumah?" pesan singkat ku kirim ke kawan ku yang bernama Miat, setelah menunggu agak lama tak ada pesan, akhirnya kuputuskan untuk menelpon, "kak ana ada di depan rumah anta nih, kakak ada dirumah" ucapku di ponsel, "ada balasnya" 
kuparkir adiyatun tepat dibelakang motor beliau, kemudian ku turun dan mengucap salam
" Assalamualaikum" ucapku
"waalaikumsalam" balasnya sambil membuka pintu
"masuk akhi" ucapnya
"kak ana belum shalat nih,numpang shalat disini ya" ucapku
"silahkan"balasnya

"tapi ana numpang bersih diri dulu"
"oh ya silahkan akhi" balasnya
ku menuju kamar mandi beliau, tak lupa ku membawa sabun,sampo, odol dan sikat gigi yang ku beli tadi diwarung depan pondok dan pakaian bersih dan handuk yang terbungkus dalam  kantong plastik. setelah mandi, ku jama qashar shalat dzuhur dan ashar, kemudian ku pamit ke beliau untuk pergi langsung ke STIS. Awalnya ku ingin mengajak berangkat bersama, tapi beliau mengatakan duluan saja.

Ku bergegas ke kampus yang mana ini perdana aku kuliah di STIS, tidak tahu ruang yang mana, sebelum sampai di kampus ku bertemu penanggung jawab STIS pak Ghofar, langsung saja ku minta di antarkan kelas.
"Assalamualaikum" ucapku tepat di pintu ruang kelas
"waalaikumussalam" jawab dosen dan kawan-kawan


BERSAMBUNG .............................................



No comments:

Post a Comment