Friday 13 April 2012

TASAWUF



PENGERTIAN  DAN  KARAKTERISTIK TASAWUF


A.   Pengertian Tasawuf

Dalam mengajukan teori tentang pengertian tasawuf, baik secara bahasa maupun secara istilah, para ahli ternyata berbeda pendapat. Secara bahasa, pengertian tasawuf dapat di lihat menjadi beberapa macam pengertian, seperti di bawah ini:
Pertama, tasawuf berasal dari istilah yang di konotasikan dengan “ahlul suffah”, yang berarti sekelompok orang di masa Rasulullah yang hidupnya banyak berdiam di serambi-serambi mesjid, dan mereka mengabdikan hidupnya untuk beribadah kepada Allah SWT.
Kedua, ada yang mengatakan tasawuf berasal dari kata “shafa”. Kata shafa ini berarti sebagai nama-nama orang yang “bersih” atau “suci”.
Ketiga, ada yang mengatakan bahwa tasawuf berasal dari kata “shaf”.  Makna shaf artinya orang-orang yang juikashalat selalu berada di shaf paling depan.
Keempat, ada yang mengatakan istilah tasawuf di nisbahkan kepada orang-orang bani shufah.
Kelima, ada yang menagatakan berasal dari kata “saufi”, yang artinya kebijaksanaan.
Keenam, ada yang mengatakan tasawuf berasal dari kata “shaufanah”, yaitu sebangsa buah-buahan kecil berbulu banyak yang tumbuh di padang pasir di tanah Arab serta pakaiannya berbulu-bulu seperti buah itu pula, dalam kesederhanaannya.
Ketujuh, ada juga yang mengatakan berasal dari kata “shuf”, yang berarti bulu domba atau wool.
Dari ketujuh pengertian tasawuf di atas maka dapat di simpulkan bahwa kaum sufi adalah seseorang yang mengenakan wol untuk kesuciannya, menyiksa dan menekan nafsunya, serta berjalan di jalan Nabi.
Adapun pengertian tasawuf berdasarkan oistilah, telah banyak di rumuskan oleh ahli, yang satu sama lain berbeda sesuai dengan pemikirannya masing-masing. Di antara pendapat ahli itu adalah sebagai berikut:
1.     Menurut Al-Jurairi. Ketika di Tanya tentang tasawuf Ia mengatakan :

Artinya:
“Memasuki segala budi (akhlak) yang bersifat luhur dan keluar dari budi pekerti yang rendah”.
2.     Menurut Al-Junaidi. Ia mengatakan rumusan tentang tasawuf sebagai berikut:

Artinya:
“ Adalah beserta Allah tanpa adanya penghubung”.
3.  Menurut Abu Hamzah. Ia mengatakan cirri dari ahli tasawuf  adalah berfakir setelah ia kaya, merendahkan diri setelah bermegah-megah , menyembunyikan diri setelah terkenal , dan tanda sufi palsu adalah kaya setelah ia fakir, bermegah-megahan setelah ia hina, dan tersohor setelah ia bersembunyi.

No comments:

Post a Comment