Awali dengan bismillah
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh
Segala puji hanya milik ALLAH dan kepadaNya lah puji-pujian itu kembali, sudah sepantasnya bahkan seharusnya kita sebagai orang-orang mukmin itu bersyukur, atas limpahan rahmat, ni'mat, hidayahNya kepada diri kita sehingga kita masih diberikan kesempatan oleh ALLAH untuk intropeksi diri atas kesalahan yang kita lakukan baik sengaja ataupun tidak dan masih diberikan kesempatan untuk bertaubat, kembali kejalan yang lurus jalan yang diridhoi ALLAH serta tentunya masih dapat mengumpulkan pundi-pundi amal untuk persiapan bekal di kehidupan setelah kematian.
Tak lupa jua selalu tercurah sholawat serta salam kepa uswah kita, qudwah kita, suri tauladan kita Muhammmad Rasulullah Shalallahu alaihi wassallam, berkat perjuangan dakwah dan jihad yang dilakukan Rasulullah beserta sahabat-sahabatnya walaupun penuh cemooh, penuh ejeken, penuh duri dan berdarah-darah tidak membuat mereka menyerah dan mundur, atas ijin ALLAH jualah dakwah (Islam) itu tersentuh kedalam hati sehingga kita membenarkan dalam hati kita, mengucapkan dengan lisan kita, dan kita amalkan dengan seluruh tubuh kita.
sudah dua hari ini saya tidak menerbitkan tulisan di blog yang mempunyai nama Nurun ala nurin, salah satu penyebabnya adalah kesibukan (Masygul kata orang arab). tapi pada tanggal 01 -01 -2012 ini saya menyempatkan untuk menulis kembali. Sebelum kita masuk ke pada materi (emangnya lagi kuliah atau ngisi pengajian, ga pa palah supaya tulisannya komunikatif, apaan tuh komunikatif, jangan -jangan cuman gunain ja ga tau artinya), saya ingin sedikit (banyak apa sedikit?, banyak juga boleh dah) menuturkan kekecewaan saya malam tadi, bagaimana mungkin masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim ikut merayakan tahun baru yang seyogyanya merupakan hari raya atau perayaan orang-orang kafir, naudzubillah min dzalik, semoga mereka segera bertaubat kepada ALLAH.
"Firman Allah SWT dalam surah al-Furqan
ayat 72, yang artinya: “Dan orang-orang yang tidak memberikan
persaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang
mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui
(saja) dengan menjaga kehormatan dirinya.”
Dalam
ayat tersebut terdapat kata “al-Zur” (perbuatan-perbuatan yang tidak
berfaidah). Menurut Ulama Tafsir, maksud al-Zur adalah
perayaan-perayaan orang kafir (Ibn Kasir, 6/130). Jelas dari pada ayat
ini Allah melarang kaum muslimin menghadiri perayaan kaum muyrikin.
Hadis
Sahih al-Bukhari dan Muslim berikut ini, sabda Rasulullah SAW yang
artinya: “Sesungguhnya bagi setiap kaum (agama) ada perayaannya dan hari
ini (Idul adha) adalah perayaan kita”. Oleh Syekh Ibnu Hajar
Al-Asqalani menjelaskan maksud hadis tersebut bahwa dilarang melahirkan
rasa gembira pada perayaan kaum musyrikin dan meniru mereka (dalam
perayaan). (Fathul Bari, 3/371)."
(sumber: http://yasirmaster.blogspot.com/2011/12/tahun-baru-masehi-dalam-pandangan-islam.html)
kembali kepada materi, Insya ALLAH pembahasan tahun baru nanti ada bagian tersendiri.
(sumber: http://yasirmaster.blogspot.com/2011/12/tahun-baru-masehi-dalam-pandangan-islam.html)
kembali kepada materi, Insya ALLAH pembahasan tahun baru nanti ada bagian tersendiri.
Kunci Surga
Dalam buku Tamasya ke Surga terjemahan dari kitab yang ditulis Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah dengan judul asli "Hadil Arwaah ila Biladil Afraah " , dikatakan pada BAB 14.
Hasan bin Arafah berkata bahwa telah berkata kepada kami Ismail bin Ayyasy dari Abdullah bin Abdurrahman bin Abu Hasan dari Syahr bin Husyab dari Muadz bin Jabal Radiyallahu anhu yang berkata bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda,
" kunci surga adalah kesaksian laa ilaaha illallahu (tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali ALLAH)
hadits ini di riwayatkan oleh imam Ahmad dalam musnadnya.
Jadi barang siapa yang ingin
memasuki surga harus bersaksi bahwa (tidak ada sesembahan yang berhak
disembah kecuali ALLAH). menafikan terlebih dahulu bahwa tidak ada yang
berhak disembah kemudian melakukan pengitsbatan (penetapan) menetapkan
bahwa satu-satunya yang berhak disembah adalah ALLAH. maka
saudara-saudara ku yang dimuliakan ALLAH jangan lah sampai kita
terjerembab kedalam kesyirikan yang kesyirikan itu akan membuat
pernyataan kita, tauhid kita rusak dan ALLAH akan mengharamkan surga
bagi pelakunya, ALLAH berfirman :
" Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Wahai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu”. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun."
QS. al-Mai’dah (5) : 72.
Lalu, apa gerangan gerigi kunci itu Laa ilaaha illallahu itu?
Ketahuilah, gerigi kunci Laa ilaaha illallah itu adalah syarat-syarat Laa ilaaha illallah. Syaikh Abdullah bin Ibrahim Al Qara'wi menulis dalam kitab "Al Wajibat Al Mutahattimatu Al Ma'rifatu 'ala Kulli Muslimin wa Muslimatin, syarat-syarat Laa ilaaha illallah itu ada tujuh, yaitu:
1. Ilmu (mengetahui)
2.Yaqin (menyakini)
3. Ikhlas
4. Shidiq (membenarkan)
5. Mahabbah (mencintai)
6. Inqiyad (tunduk)
7. Qabul (menerima)
Bahwa orang yang mengucapkan kalimat Laa ilaaha illallah hanya dengan
lisannya tanpa memenuhi syarat-syaratnya, dia bagaikan orang yang
memegang kunci tak bergerigi, sehingga mustahil baginya untuk membuka
pintu surga, walaupun dia mengucapkannya lebih dari sejuta banyaknya.
Karena itu perhatikanlah!
(sumber: http://akhwat.web.id/muslimah-salafiyah/aqidah-manhaj/kunci-kunci-surga/)
(sumber: http://akhwat.web.id/muslimah-salafiyah/aqidah-manhaj/kunci-kunci-surga/)
mudah-mudahan kita di jauhkan ALLAH dari kesyirikan sebagaimana ALLAH menjauhkan antara Timur dan Barat. Kebenaran itu datangNya dari ALLAH maka janganlah kita ragu. kesalahan datang dari saya pribadi dan setan laknatullah alaihi.
Akhiri dengan alhamdulillah
sukron, ila liqo, wassallamualaikum warohmatullahi wabarokatuh
Sumber:
Al-Quran
terjemahan Hadil Arwaah ila Biladil Afraah, Ibnul Qoyyim Al-jauziah
Al Wajibat Al Mutahattimatu Al Ma'rifatu 'ala Kulli Muslimin wa Muslimatin, Syaikh Abdullah bin Ibrahim Al Qara'wi.
http://akhwat.web.id/muslimah-salafiyah/aqidah-manhaj/kunci-kunci-surga/
Akhiri dengan alhamdulillah
sukron, ila liqo, wassallamualaikum warohmatullahi wabarokatuh
Sumber:
Al-Quran
terjemahan Hadil Arwaah ila Biladil Afraah, Ibnul Qoyyim Al-jauziah
Al Wajibat Al Mutahattimatu Al Ma'rifatu 'ala Kulli Muslimin wa Muslimatin, Syaikh Abdullah bin Ibrahim Al Qara'wi.
http://akhwat.web.id/muslimah-salafiyah/aqidah-manhaj/kunci-kunci-surga/
No comments:
Post a Comment